Penghiburan dari Jenifer (True Story)

06/08/2011 09:38

Jenifer

Jenifer (10 tahun) terpaksa mengungsi di gereja karena rumahnya diguyur hujan pasir dari gunung Merapi. Bersama-sama dengan anak-anak lain yang mengungsi di aula gereja, Jenifer diajak oleh relawan untuk menggambar. “Adik-adik, silakan menggambar bebas,” kata relawan.
Anak-anak pun asyik menggoreskan pensil di atas selembar kertas putih. Hasilnya, semua anak-anak menggambar gunung yang sedang erupsi. Meski sama-sama menggambar gunung, namun Jenifer menggambar salib besar di depan gunung.
“Apa arti gambar ini, Jenifer?” tanya relawan.
“Artinya salib Tuhan Yesus lebih besar daripada gunung Merapi,” jawab Jenifer.
Kepolosan jawaban Jenifer ini memberi kekuatan kembali kepada para relawan. Selama berminggu-minggu para relawan ini mengalami kelelahan fisik dan mental. Akan tetapi lukisan Jenifer membangkitkan kembali semangat para relawan.
Tiga bulan setelah melukis gunung dan salib itu, Jenifer mengalami kecelakaan. Saat pulang dari sekolah, Jenifer ditabrak sepedamotor. Jenifer  mengalami pendarahan di kepala dan memar di dada. Keesokan harinya, Jenifer dipanggil Tuhan.
Meski masih muda, namun ekpresi iman Jenifer telah menjadi kesaksian hidup dan menguatkan para relawan. Penghiburan yang didapatkan relawan dari jenifer ini sama dengan penghiburan yang diperoleh Paulus dari Filemon. Paulus menulis: “Aku sendiri sudah memperoleh banyak sukacita dan penghiburan dari kasihmu, Saudaraku, karena kebaikanmu telah sering menyegarkan hati umat Allah.” (Flm 1:7 FAYH) Sudahkah kehadiran kita telah memberi berkat pada orang lain? Sudahlah kehadiran kita menjadi penghiburan bagi sesama?

 https://purnawan.web.id/2011/02/penghiburan-dari-jenifer